Laman

Kamis, 30 Januari 2014

Cikal Bakal Kehidupan

PRPP yang aku tahu adalah Pekan Raya Pembangunan Provinsi,tapi PRPP di sini merupakan singkatan dari PhospoRibosylPyroPhospat.
PRPP ini adalah bahan baku biosintesis DNA/RNA.

1. Bila ingin membuat basa purin (Adenin/ Guanin),
Bahan yang dibutuhkan:
- PRPP
- Glutamin
- 9 Enzim
- Enzim Ribonukleotid Reduktase
Cara memasak:
- Serang PRPP menggunakan Glutamin, gugus -NH2-nya akan mensubsitusi gugus Pyrophosphat.
- Menggunakan 9 Enzim, senyawa tadi akan dikonversi menjadi IMP (Inosinmonophosphat).
- Like father like son, sebagai Bapak dari Basa Purin, Inosin ini memang mirip benar dengan Guanin. Perbedaannya hanya terletak di C-2: Guanin punya gugus -NH2, sedangkan Inosin tidak.
- IMP ini dengan bantuan enzim Ribonukleotid Reduktase akan dikonversi menjadi AMP, ADP, dan seterusnya atau GMP, GDP, dan seterusnya

2.  Bila ingin membuat basa pirimidin (Cytosin/ Thymin/ Uracil),
Bahan yang dibutuhkan:
- PRPP
- Dihydroorotsäure
- Enzim Dihydroorotat Dehydrogenase (DHODH)
Cara memasak:
- Menggunakan Enzim DHODH, Dihydroorotsäure akan dikonversi menjadi Orotsäure.
- Mirip dengan cara memasak basa purin: Serang PRPP menggunakan Orotsäure, Orotsäure akan mensubstitusi gugus Pyrophospat membentuk OMP (Orotsäuremonophosphat?)
- Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, sebagai Bapak dari Basa Pyrimidin, Orotsäure ini memang mirip benar dengan Uracil.
Perbedaannya hanya terletak di C-6: Uracil hanya punya gugus -H, sedangkan Orotsäure mempunyai gugus -COOH.
- OMP ini selanjutnya akan dikonversi menjadi UMP atau CMP dan seterusnya

.. dan bersama mata kuliah Chemie A marilah kita menguasai dunia..

Rabu, 29 Januari 2014

My 5cm: Mount Zugspitze

Coincidentally, i remembered a film named 5 cm.
5 cm is the distance that you should set up (in your imaginative world) between your eyes and your dream.
As it is only 5 cm far away from you, you may not forget about it and it will come true.

As the dream climbing the highest mountain in Java Island that Zafran dkk set up, i had a dream to climb the highest mountain in Germany.
On September 2012 i did it with one of my best friends, Dita.

I took regional trains from Heidelberg to Garmisch-Partenkirchen. On the way to Garmisch, we took a photo of a mountain in the area. I was so excited, what kind of adventure was waiting right there?
After arriving at Garmisch, we built a tent and bought some food and drinks for the tomorrow adventure. We also made a planning what we would do tomorrow.

On the next day, we bought two day-tickets of funicular with a reasonable price because we were still students. It was only 42.5 Euro per Person.
First, we took a funicular to to the foot of mountain Alpspitze, the neighbor of Zugspitze. This photo was taken from 1000 meters above the sea level. We could enjoy a beautiful view from this level. Unfortunately, the weather was not very nice. It was cloudy.
Then, we continued our journey, walked for about 2 2km till we found another funicular station. We took that funicular and reached a height of 1600 meters. There was only a very thin layer of snow there. Actually, we could still climb the mountain till the peak (about 2600 meters). But there was no funicular to reach it. While i wanted to climb the highest one, we just took some photos here and then went down. (and of course i did planking too here, because i was so amazed with the beautiful view i could see from the panorama platform).
Another thing that impressed me was this funicular. It could bring us from a height of 700m to 2000m. Wonderful technology!

We continued then our climb to Zugspitze. We took a special train that brought us to 2500m above the sea level. As we went out from the train station, we belonged to a few people that saw snow in the summer.
Then we just went up again to a height of 2800m. We could see that we were above the clouds. The wind was so strong there and it was really cold. We walked again and we met a warning sign: "Here you leave safety area alpine dangers".
 Nobody may enter this area without any practices before or suitable equipments. But we were still young and we wanted to reach the peak. With full of brave we started to do the real climb.
Aaand we did it.

We were on the top of Germany, Zugspitze 2962 meters!
We could also show to the world that we could do anything if we just believe that we can do it.

After that, we went down with the hi-tech funicular (this time from 2500m to 750m) and saw another beautiful views and finally landed to the earth.
Before we left Garmisch, Dita took a photo of me with the mountains that we defeated together in the background. I will never forget this adventure..!!!

Sabtu, 18 Januari 2014

Wenn ihr von Heidelberg Hbf nach Stuttgart Hbf werktags um 08:10 Uhr fahren wollt

Hi VRN Gebiet - Studis,

Das Baden-Württemberg Ticket gilt werktags leider erst um 9 Uhr.
Von daher können wir das Ticket nicht nutzen.

Aaaber, ich gebe euch einen Tipp.
Kauft ein Gruppenticket von KVV-Netz
- das kostet 18 €, gilt sogar für einen Tag für 5 Personen - Stand 01.2014)
- wenn ihr nur zu zweit seid, lohnt es sich wahrscheinlich noch, wenn ihr zwei Einzelfahrkarten kauft
- das könnt ihr in den Automaten der VRN S-Bahnen kaufen (S1 - S5)

Dieses Ticket dient der Fahrt von Bad-Schönborn Kronau/ Süd (die VRN/ KVV Grenze) bis zu Mühlacker bzw. Vaihingen Enz.
Bis dahin sagt die Uhr, dass es schon um 9 Uhr ist - also jetzt gilt unser BaWü-Ticket..!!!
(und die Einzelfahrkarte kann dann ruhig weggeschmießen werden).


Wir freuen uns, euch an Bord begrüßen zu dürfen.


Kristanto Irawan Putra
Euer Deutsche Bahn - Betreuer

Senin, 06 Januari 2014

Das neue Testament und die Psalmen

Demikian judul buku yang aku peroleh hasil mengamati perkembangan sebuah grup berisikan pecinta penawaran-penawaran menarik di media sosial Facebook.

Buku yang satu ini cukup menarik, karena secara kasat mata orang tidak akan menyadari kalau buku yang satu ini merupakan kitab suci perjanjian baru, sehingga bisa dijadikan Taschenbuch (buku kecil yang bisa dimasukkan ke dalam tas, bisa dibawa ke mana-mana, dan bisa dibaca ketika ada waktu senggang).

Hal yang menarik lagi,
ada halaman daftar isi khusus yang menyebutkan ayat-ayat yang dibutuhkan dalam kehidupan kita sehari- hari.

Dan inilah yang ingin aku bagikan ke kalian semua para pembaca
HILFE IN PRÜFUNGEN
Bantuan saat menghadapi hari-hari ujian
1 Kor. 10 : 13
"... sondern mit der Versuchung auch den Ausgang schaffen wird (red - Gott), so dass ihr sie ertragen könnt"

which means
"... tetapi dengan memberi cobaan Ia juga menciptakan jalan keluarnya, sehingga kalian akan bisa menghadapinya"


Amin

#ThrAlaAsnGlyGlyAlaLeu - AspSecAla - BGluLeuAlaSer - PheGluBArgSecAlaArgIle

Sabtu, 04 Januari 2014

Sandi Pramuka Baru

Terinspirasi dari mata pelajaran Biokimia yang akhirnya aku pelajari untuk yang ketiga kalinya..

Ada sandi kotak, sandi obat nyamuk, dan ada sandi morse..
Aku mencoba membuat sandi baru, yang aku beri nama sandi asam amino

Sandi Asam Amino
A = Ala

AlaLysSec - AlaAsnAlaLys - ProArgAlaMetSecLysAla
  A   K   U  -   A   N   A   K  -   P   R    A   M  U   K   A

Coba waktu pramuka dulu udah ada sandi begini ya.. lol


PR:
AspPylAlaLysAlaAsn - AlaLysSec - BSecAlaThr - SecJIleAlaAsn - BIlePylLysIleMet AsnAlaAsnThrIle TyrAla
ThrAlaAsnGlyGlyAlaLeu - AspSecAla - BGluLeuAlaSer - PheGluBArgSecAlaArgIle

GlyArgAlaCysIleAlaSer

Kamis, 02 Januari 2014

Nama Khas Indonesia


Beberapa waktu yang lalu Coca-Cola mengeluarkan kemasan Coca-Cola kaleng dengan tulisan "share a coke with ... (put a name)".
 Ketika aku liburan kemarin, aku menjumpai hal yang serupa dengan tulisan seperti di atas. Ece adalah nama khas dari negara tersebut.

Pertanyaanku, bagaimana hal ini di Indonesia? Hal ini mengingat di zaman sekarang ini rasa-rasanya Indonesia tidak memiliki nama-nama khas lagi. Nama-nama itu biasanya hanya ada di buku pelajaran bahasa Indonesia dan tidak pernah menjadi nama seorang anak lagi di zaman sekarang.

Sebagai contoh:
- aku yang lahir pada tahun 90'an sudah tidak mempunyai teman sekelas lagi bernama Joko
- malahan aku mempunyai teman yang bernama Michelle

Aku tidak bermaksud menyerang orang yang bernama kebarat-baratan itu ataupun orang tua yang telah memberi nama begitu kepada mereka, karena tentu saja pengaruh dari nama baptis (nama yang diperoleh ketika seseorang mempunyai iman yang dewasa di agama kristiani) berperan di sini.
Akan tetapi, aku ingin mengajak para pembaca di sini berpikir sejenak, apakah pemberian nama-nama kebarat-baratan itu didasari rasa minder dengan nama-nama dari negara sendiri?

Misalnya:
- aku malu kalau memberi nama anakku Paijo. Di sekolah nanti pasti dia akan diejek oleh teman-teman sekelasnya

Apabila pemikiran itu menguasai diri kita, aku bisa katakan kita salah. Sebuah nama memiliki sebuah arti. Jadi, tidak ada nama yang jelek, kedengaran ndeso (kampungan), atau apapun itu.

Aku ambil contoh lagi, nama-nama barat seperti
- Schweinsteiger (=penunggang babi)
- Müller (=tukang giling gandum di windmill (Windmühle))
- Longbottom (=bokong panjang)
dijadikan nama belakang seorang anak di Eropa dan masih eksis sampai sekarang. Mungkin memang kedengaran wow di telinga kita, tapi kalau kita melihat artinya, apakah masih menjadi sangat wow lagi?

Sekali lagi, pemikiran yang mengatakan kalau nama kebarat-baratan itu keren dan nama dari negara sendiri itu ndeso adalah pemikiran yang salah. Sebuah nama memiliki sebuah arti dan sebenarnya mengandung identitas dan budaya dari negara itu sendiri.

Jadi, kenapa kita harus mengejek orang dengan nama Paijo dan Painem?