Laman

Jumat, 30 November 2012

Katalisator (1/2)

Judulnya memang sedikit berbau Bioteknologi. Aku memang suka menautkan hal yang satu dengan hal yang lainnya, supaya lebih lama membekas dalam hati.
 
Inspirasi menulis pada malam hari ini bersumber dari pengalaman pribadi minggu ini koq.

Sebenarnya, pengalaman ini bisa dibagikan ketika sesi sharing dalam Persekutuan Doa hari Sabtu, tapi karena sudah merencanakan akan mbolos, aku bagikan ke kalian di sini aja :p


Singkat cerita, sama seperti suatu proses bioteknologi pada umumnya, proses perkembangan organisasi ternyata juga membutuhkan sebuah katalisator, atau dalam bahasa manajemennya lebih dikenal dengan motor penggerak.

Sudah 2 kali dalam seminggu ini aku merasa ada katalisator di dalam organisasi ini. Yang pertama adalah ulahku dan yang satu lagi adalah ulah temanku. Ada 1 hal yang membuat kedua ulah manusia ini menjadi mirip, yaitu kami menimbulkan masalah, yang mana harus segera diselesaikan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Dari perasaan "ini harus segera diselesaikan" ini, aku bisa katakan organisasi ini sedang naik ke level berikutnya. Kenapa begitu?
Hal ini karena organisasi ini telah menyadari kelemahannya dan ia tahu bahwa ia harus segera melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

Ia bergerak, ia terkatalisasi untuk berkembang.


(Mungkin tulisan ini masih sangat abstrak, tunggu detail ulah-ulah kami di postingan selanjutnya..)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar